Showing posts with label biopori. Show all posts
Showing posts with label biopori. Show all posts

Kerusakan Lingkungan Salah Siapa?



Pemanasan global (Global Warming) saat-saat ini sedang melanda dunia serta menjadi isu dan permasalahan utama di semua negara. Pemanasan global menyebabkan terjadinya proses pencairan es di kutub yang berlebihan dan terus menerus. Keadaan tersebut menyebabkan bertambahnya volume air laut serta terjadinya gelombang pasang air laut di bumi. Tidak mengherankan jika banyak pulau-pulau kecil yang tenggelam.Yang menjadi pertanyaan adalah apakah terjadinya pemanasan global tersebut diakibatkan karena adanya kerusakan lingkungan?. 

Perlu kita ketahui dampak lain yang akan terjadi akibat adanya kerusakan lingkungan, salah satunya adalah resiko terjadinya banjir, khususnya di daerah-daerah/di kota-kota yang berada di pinggir pantai seperti kota Belitung. Bertambahnya volume air laut akibat pencairan es di kutub serta sedikitnya air hujan yang terserap ke dalam tanah (lebih banyak yang kembali ke laut) merupakan faktor utama terjadinya resiko banjir tersebut. Selain itu, tingginya ekploitasi dan ekplorasi terhadap air dalam tanah menyebabkan terjadinya penurunan permukaan tanah sehingga permukaan air laut lebih tinggi daripada permukaan tanah. 

Kerusakan lingkungan yang terjadi jika dibiarkan terus menerus tentu akan berdampak pada anak cucu kita dimasa yang akan datang. Masih sedikit orang yang perduli dan mau bergerak untuk menyelamatkan bumi yang semakin rusak. Justru sebaliknya, semakin banyak kecenderungan orang yang merusak bumi dan isinya. Penggunaan freon, emisi gas karbon dari kendaraan serta penggunaan bahan-bahan kimia harus dikurangi. Pembangunan gedung-gedung harus melalui analisis yang matang tentang dampak terhadap lingkungan. Ketergantungan masyarakat terhadap penggunaan kendaraan bermotor harus dikurangi. Kebijakan pemerintah harus berpihak kepada kelestarian lingkungan dan diperketat dalam pelaksanaannya. Dan masih banyak lagi elemen-elemen yang harus disiapkan dan diperhatikan oleh pemerintah dan masyarakat guna menjaga lingkungan dari kerusakan. Lalu apa solusi terbaik untuk mengurangi dampak pemanasan global?

Mencegah Kerusakan Lingkungan dengan Penghijauan

Mencegah kerusakan lingkungan dengan menanam pohon di sekitar rumah atau lingkungan tempat kita tinggal, beraktifitas atau bekerja tentu tidaklah sulit. Dengan menanam pohon/tanaman di lingkungan rumah, sekolah, kantor, rumah sakit, gedung-gedung, pasar dan lain-lain tentu akan berdampak positif bagi terwujudnya lingkungan yang asri dan hijau. Selain itu, dengan adanya tanaman/pohon tersebut apalagi tanaman/pohon yang memiliki akar yang kuat, akan membantu proses penyerapan air ke dalam tanah sehingga ketersediaan air tanah akan terjaga dan mengurangi aliran permukaan air hujan yang dapat menyebabkan banjir. Pembangunan memang diperlukan dan tidak dapat dielakkan, akan tetapi pembangunan harus juga diimbangi dengan memperbanyak Ruang Terbuka Hijau (RTH).

Mencegah Kerusakan Lingkungan dengan Membuang Sampah Pada Tempatnya

Hingga saat ini, kebanyakan masyarakat belum disiplin dalam hal membuang sampah. Hal tersebut memang sepele tapi berdampak besar terhadap kerusakan lingkungan. Tanpa disadari kita sering membuang sampah kemasan makanan ketika asyik jalan-jalan, atau ketika kita asyik duduk-duduk ditaman. Jika setiap orang melakukan itu, bayangkan berapa banyak sampah yang berserakan, tidak dibuang pada tempatnya dan tidak tertangani dengan baik. Bayangkan dari sampah yang kita buang tersebut, ada yang masuk ke dalam saluran air (got). Bisa dipastikan saluran air (got) tersebut menjadi mampet dan tersumbat sehingga air hujan/limbah rumah tangga tidak mengalir dengan baik. Maka akibat selanjutnya air menjadi hitam, bau dan menjadi tempat bersarangnya nyamuk-nyamuk.

Seperti diuraikan sebelumnya, kerusakan lingkungan dapat menyebabkan terjadinya banjir yang disebabkan karena sedikitnya air hujan yang terserap ke dalam tanah (lebih banyak yang kembali ke laut) serta tingginya ekploitasi dan ekplorasi terhadap air dalam tanah yang menyebabkan terjadinya penurunan permukaan tanah. Salah satu solusinya adalah dengan membuat Lubang Resapan Biopori (LRB) atau Sumur Resapan di sekitar rumah tinggal, kantor, sekolah atau tempat-tempat lain khususnya di lingkungan yang rawan banjir. Dengan adanya LRB atau Sumur Resapan tersebut dapat menjadi wadah/media dalam proses penyerapan air ke dalam tanah.

Selain diakibatkan karena adanya pemanasan global, terjadinya kerusakan lingkungan diakibatkan kelalaian dari masyarakat sendiri. Kesadaran dan kedisplinan dari masyarakat untuk menjaga lingkungan masih sangat kurang. Perlu diberikan penyadaran secara terus menerus sehingga akan tercipta masyarakat yang perduli akan lingkungan. Belum ada kata terlambat untuk memulai itu. Mari kita jaga lingkungan dari kerusakan.



Anda tertarik ingin buat Lubang Biopori atau Sumur Resapan ?....Klik Disini


SAVE THE WATER...KEMBALIKAN DIA KE DALAM TANAH

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Artikel Seputar Biopori dan Sumur Resapan


Apakah Biopori Termasuk Teknologi Ramah Lingkungan?


Sebelum kita membahas tentang teknologi ramah lingkungan, ada baiknya kita ketahui asal dari kata teknologi. Kata teknologi berasal dari bahasa Yunani yaitu technologia (techne dan logia) yang memiliki arti suatu cara meliputi proses teknik, metode dan pengetahuan yang bertujuan untuk menyelesaikan suatu tugas. Jika diartikan lebih luas maka teknologi dapat diartikan kumpulan berbagai teknik atau pengetahuan manusia untuk memproduksi sesuatu yang diinginkan, memuaskan keinginan, memenuhi kebutuhan dengan menggabungkan berbagai sumber daya serta menggunakan metode teknis, proses, keterampilan, alat dan bahan baku.

Pada masa sebelum abad ke 20, istilah teknologi digunakan untuk menjelaskan hasil studi tentang seni atau kerajinan. Memasuki abad ke 20, istilah teknologi mulai digunakan yang berkaitan dengan revolusi industri, khususnya dibidang bisnis dan iptek.

Selama abad ke 20, istilah teknologi digunakan untuk beberapa hal yaitu :
  1. Sebagai objek, meliputi peralatan, senjata, instrumen, mesin dan perangkat fisik teknis.
  2. Sebagai pengetahuan yaitu studi yang digunakan untuk memahami tentang apa dan bagaimana suatu proses dilakukan khususnya proses yang ada dibalik inovasi teknologi. 
  3. Sebagai suatu kegiatan yaitu kegiatan yang dilakukan oleh seseorang yang mencakup metode, keahilan, rutinitas dan prosedur.
  4. Sebagai sebuah proses yaitu teknologi yang diakibatkan adanya kebutuhan atau permasalahan dan diakhiri oleh suatu solusi (penyelesaian).
  5. Sebagai sistem sosioteknik yaitu membuat dan menggunakan benda-benda yang mengkombinasikan antara manusia dan benda lain.
Pada dasarnya tujuan dari teknologi adalah untuk menjadikan manusia dapat hidup lebih baik dan dapat membantu manusia dalam mencukupi kebutuhan hidupnya. Untuk itu kita harus mensyukuri dan menghargainya.

Saat ini, dimana kerusakan lingkungan dan tingkat polusi semakin meningkat, mengakibatkan berkembangnya teknologi ramah lingkungan. Dari teknologi ramah lingkungan tersebut diharapkan dapat meningkatkan penghematan penggunaan energi (sumber daya alam) dan pencemaran lingkungan dapat dikurangi.

Teknologi ramah lingkungan atau umumnya dikenal juga dengan nama teknologi berkelanjutan merupakan suatu teknologi yang memiliki sifat ramah bagi lingkungan dan berdampak positif bagi lingkungan hidup. Umumnya teknologi ramah lingkungan memanfaatkan sumber daya alam atau sumber daya energi yang dapat diperbaharui seperti angin, sinar matahari dan air serta mengubahnya menjadi energi lain yang sedikit atau tidak menghasilkan polusi/limbah.


Hadirnya teknologi ramah lingkungan  merupakan suatu keharusan yang diharapkan dapat menjadi solusi kaitannya dengan permasalahan lingkungan hidup dan dapat menjaga kelestarian lingkungan hidup serta kelangsungan hidup manusia dimasa yang akan datang.


Anda tertarik ingin buat Lubang Biopori atau Sumur Resapan ?....Klik Disini


SAVE THE WATER...KEMBALIKAN DIA KE DALAM TANAH

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Artikel Seputar Biopori dan Sumur Resapan


Bagaimana Langkah-Langkah Membuat Biopori?



Artikel kali ini akan memberikan informasi kepada anda, bagaimana cara membuat biopori. Anda dapat mengikuti cara-cara berikut jika ingin membuat biopori di lahan pekarangan rumah tinggal anda.

Langkah pertama membuat biopori

Tentukan di titik atau bagian mana pada halaman pekarangan rumah tempat anda akan membuat biopori. Sebaiknya di sekitar tanaman atau di tempat yang sering tergenang air pada saat turun hujan. Selanjutnya, buatlah lubang silindris dengan diameter antara 10-15 cm dengan kedalaman sekitar 80-100 cm, tetapi jangan melebihi muka air tanah. Anda dapat membuatnya dengan menggunakan alat biopori manual model U atau model putar, bor tanah, bambu atau pipa besi. Jika kondisi tanah terlalu kering dan keras, maka akan sulit jika menggunakan bambu atau pipa besi. Sebaiknya jarak antar lubang berkisar antara 50-100 cm.
Anda dapat membeli alat biopori berupa model U, model putar atau mesin bor tanah karena banyak pengusaha yang menjual alat biopori dengan berbagai macam merek dan type.

Langkah kedua membuat biopori

Langkah selanjutnya dalam membuat biopori adalah dengan mengisi lubang tersebut dengan sampah organik atau dedaunan. Hal tersebut akan memancing fauna tanah seperti cacing untuk masuk ke dalam lubang serta mencari perlindungan dan makanan. Fauna-fauna tanah tersebut nantinya menjadikan sampah organik atau dedaunan tersebut menjadi kompos sehingga tidak berbau. Dan akibat dari adanya aktifitas dari fauna tanah tersebut, maka akan cepat menciptakan pori-pori di dalam lubang. Setiap 5 hari sekali sebaiknya anda menambahkan sampah organik. Sebelum menambah, anda dapat mengambil kompos tersebut untuk dijadikan pupuk sehingga dapat menyuburkan tanah.

Langkah ketiga membuat biopori

Untuk membuat biopori, buatlah lubang biopori dengan jumlah lubang berdasarkan luas lahan pekarangan rumah anda. Setiap 50 m2 maka dibutuhkan 10 lubang dengan perhitungan sebagai berikut:
Luas lahan antara 0 - 50 m2, dibutuhkan 10 lubang,
Luas lahan antara 50 - 100 m2, dibutuhkan 20 lubang,
Luas lahan antara 100 - 150 m2, dibutuhkan 30 lubang, dst

Langkah keempat membuat biopori


Langkah terakhir untuk membuat biopori adalah dengan membuat adukan semen dengan lebar 2-3 cm dan tebal sekitar 2 cm disekeliling permukaan lubang. Hal itu dimaksudkan untuk dijadikan penahan pada permukaan lubang sehingga tanah tidak longsor masuk ke dalam lubang. Selain itu, dapat juga anda tambahkan dengan memberikan penutup biopori yang sesuai dengan diameter dengan menggunakan penutup yang sudah tersedia dipasaran atau anda dapat membuatnya dari botol plastik.

Anda tertarik ingin buat Biopori atau Sumur Resapan ?....Klik Disini


SAVE THE WATER...KEMBALIKAN DIA KE DALAM TANAH

DFS Multi-Utility Surya Magic SMART WASH PORTABLE HANDY WASHING MACHINE(1 Yr Warranty)


--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Capek baca artikel yang serius-serius, gantian lihat video-video seru...buat refreshing

Wasit Pukul Pemain Sepakbola

Berbagai Macam Alat Biopori dan Penggunaannya


Menyadari begitu penting dan bermanfaatnya lubang biopori serta sudah banyak tersedianya alat biopori maka sudah saatnya bagi kita dan masyarakat pada umumnya untuk segera membuat dan mempraktekkannya sebagai salah satu upaya untuk mengatasi banjir. Anda dapat membuatnya baik itu di rumah tinggal, gedung-gedung, sekolah, rumah sakit maupun di tempat anda saat ini berada.

Berbagai macam alat biopori sudah tersedia untuk membuat lubang biopori, baik itu yang menggunakan alat manual maupun mesin. Dengan berbagai macam spesifikasi dan harga, alat-alat tersebut dapat digunakan sesuai kebutuhan dan kemampuan anda menggunakannya. Banyak pengusaha yang menjual alat biopori dengan berbagai macam merek dan type. Harganya pun terjangkau sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan anda.

Beberapa alat biopori yang umum digunakan diantaranya :

Alat Biopori Model U

Alat ini cocok digunakan untuk membuat lubang pada tanah berstruktur liat (Tanah Liat). Untuk memudahkan penggunaannya, pada pegangan alat tersebut terdapat karet. Spesifikasi dari alat biopori model U tersebut meliputi : tinggi 130 cm, panjang pegangan 42 cm, besi diameter 19 mm, Berat 4 kg dan bahan pisau dari Besi Hardner.

Alat Biopori Model Putar

Berbeda dengan alat biopori model U, alat model ini cocok digunakan untuk tanah berpasir. Pada bagian pegangan, terdapat karet untuk memudahkan dalam menggunakannya. Spesifikasi alat model ini hamper sama dengan yang model U, hanya berbeda pada mata bornya dimana untuk alat model putar menggunakan mata bor 2 buah Spiral Plate dengan  lebar plate 11,5cm  (efektif lubang 4″= 10cm).

Alat Biopori Mesin

Untuk membuat lubang biopori dengan alat biopori mesin, anda dapat menggunakan mesin bor tanah dimana mesin tersebut menggunakan mesin 2 tak dengan bensin dicampur oli samping 25 banding 1. Untuk matabor dapat menggunakan matabor standar berdiameter 10 cm.

Alat Biopori Tambahan (Penutup)

Berbagai macam aksesoris tambahan berupa penutup dapat diaplikasikan pada lubang biopori yang sudah dibuat. Penutup tersebut berfungsi untuk menahan kemungkinan lubang tertutup tanah/longsor.


Jika lokasi yang akan dibuat lubang biopori terdapat rumput atau semak-semak maka dianjurkan agar Anda memotong atau membersihkan terlebih dahulu area yang akan dibuat biopori dengan menggunakan alat pemotong rumput.

Anda tertarik ingin buat Biopori atau Sumur Resapan ?....Klik Disini
SAVE THE WATER...KEMBALIKAN DIA KE DALAM TANAH

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Artikel Seputar Biopori dan Sumur Resapan