Showing posts with label resapan. Show all posts
Showing posts with label resapan. Show all posts

Menjaga Ketersediaan Air Tanah Melalui Biopori dan Sumur Resapan

Tentu kita semua mengharapkan kualitas lingkungan tetap terjaga dengan baik, sehingga kita bisa beraktifitas sehari-hari dengan sehat dan nyaman. Menjaga kualitas lingkungan itu memang gampang-gampang susah. Dari segi biaya, ada yang memerlukan biaya yang mahal, ada yang murah bahkan ada yang tanpa biaya. Supaya kualitas lingkungan bisa terjaga dengan baik, maka yang perlu dilakukan adalah dengan menjaga ketersedian unsur-unsur yang membangun lingkungan tersebut.

Seperti yang kita ketahui bersama, salah satu unsur yang membangun lingkungan adalah air. Dengan menjaga ketersediaan air, maka secara tidak langsung akan turut menjaga terjadinya kerusakan lingkungan. Air merupakan unsur penting bagi pemenuhan kebutuhan hidup, baik kehidupan manusia, hewan, tumbuhan maupun kehidupan makhluk lainnya.  Untuk itu menjaga ketersediaan air merupakan bagian terpenting dalam mendukung kehidupan makhluk sekaligus akan menjaga kualitas lingkungan.

Namun sayangnya masih banyak masyarakat khususnya di kota-kota besar yang belum menyadari betapa pentingnya menjaga ketersediaan air. Mungkin dikarenakan mereka belum mengetahui bagaimana cara yang efisien dan murah. Salah satu cara untuk menjaga ketersediaan air khususnya air tanah yang efisien dan murah adalah dengan membuat lubang resapan berupa lubang Biopori atau Sumur Resapan. Membuat lubang resapan biopori biayanya lebih murah dibandingkan Sumur Resapan. Meskipun berbiaya murah, namun memiliki beberapa manfaat (link terkait Manfaat Biopori)

Program pembuatan lubang resapan Biopori atau Sumur Resapan saat ini sudah menjadi salah satu program kegiatan yang dicanangkan oleh Pemerintah Daerah Provinsi, Kabupaten maupun Kota. Untuk mendukung program tersebut, Pemerintah Daerah telah membuat berbagai peraturan. Sebagai contoh, Peraturan Gubernur Daerah Khusus Ibukota Jakarta No. 20 Tahun 2013 tentang Sumur Resapan, Peraturan Bupati Mojokerto No. 13 Tahun 2015 tentang Sumur Resapan dan lain sebagainya. Selain peraturan-peraturan tentang Sumur Resapan, juga diterbitkan Peraturan Daerah tentang Pengelolaan Air Tanah seperti Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 8 Tahun 2011.



Berbagai produk undang-undang dan peraturan yang terkait dengan lingkungan hidup maupun air tanah diantaranya :

  • Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup;
  • Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air;
  • Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2008 tentang Air Tanah;
  • Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan PengendalianPencemaran Air;
  • Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sumber Daya Air;
  • Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 12 Tahun 2009 Tentang Pemanfaatan Air Hujan.

Lubang Biopori maupun Sumur Resapan, manapun yang kita buat, kedua-duanya akan sangat bermanfaat khususnya untuk menjaga ketersediaan air tanah. Sangat disayangkan jika air hujan yang jatuh terbuang sia-sia, tanpa dikembalikan ke dalam tanah.

Melalui lubang Biopori dan Sumur Resapan, maka proses pengembalian air hujan ke dalam tanah akan lebih optimal. Sehingga disaat musim kemarau, ketersediaan air tanah akan terjaga tanpa khawatir mengalami kekurangan. Selain itu, pengembalian air ke dalam tanah akan mencegah terjadinya penurunan tanah. Ada slogan yang berbunyi “Kembalikan Air Ke Dalam Tanah, Jangan Cuma Bisa Mengambil Tapi Tidak Bisa Mengembalikan”.



Anda tertarik ingin buat Lubang Biopori atau Sumur Resapan ?....Klik Disini


SAVE THE WATER...KEMBALIKAN DIA KE DALAM TANAH

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Artikel Seputar Biopori dan Sumur Resapan


Bagaimana Cara Membuat Sumur Resapan ?


Kita mungkin sering mengalami kedua hal ini, banjir ketika musim hujan, kekurangan air ketika musim kemarau. Kejadian tersebut merupakan kejadian yang sering dialami khususnya di kota-kota besar. Salah satu penyebab terjadinya fenomena tersebut diantaranya karena semakin berkurangnya Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang dapat berfungsi untuk penyerapan air kedalam tanah. Namun, semakin berkurangnya RTH tersebut dapat disiasati salah satunya dengan berpartisipasi membuat Sumur Resapan (SR) di sekitar rumah, sekolah, kantor, gedung-gedung, lingkungan perumahan dan tempat-tempat lain yang membutuhkan. Jika hal ini dilakukan, maka ketika musim hujan, sebagian besar air hujan dapat diresapkan ke dalam tanah dan ketika musim kemarau kita tidak kekurangan air. Melalui artikel ini, Anda akan mengetahui bagaimana cara membuat Sumur Resapan yang mudah dan dapat dilakukan dimana saja dan oleh siapa saja.

Cara membuat Sumur Resapan  tidaklah sulit. Anda tinggal tentukan mau bentuk sumur resapan yang berbentuk silinder atau kotak (persegi empat). Jika yang Anda inginkan berbentuk silinder, maka Anda tinggal menggali tanah berdiameter 80 – 120 cm dengan kedalaman 150 – 300 cm. Selanjutnya masukkan Buis Beton kedalam galian tersebut. Untuk keamanan, buat penutup sumur dari beton bertulang dengan ketebalan penutup 10 – 12 cm. Atur posisi penutup kurang lebih 15 cm dibawah permukaan tanah sehingga diatasnya dapat ditutup tanah atau diletakkan pot-pot tanaman. Untuk Sumur Resapan berbentuk persegi empat, Anda dapat membuat galian dengan dimensi panjang 100 - 120 cm, lebar 100 – 120 cm dan kedalaman 200 – 300 cm. Dinding sumur bisa dibuat dengan beberapa pilihan, semua dinding dibuat bata susun tanpa plester, atau setengah bagian kebawah dibuat bata susun tanpa plester dan setengah bagian keatas diplester. Diantara bata susun tersebut, dapat Anda tambahkan dengan membuat pori-pori dari pipa PVC 1 – 1 ¼ inch yang ditanam/dipasang diantara susunan bata tersebut.  Terakhir, Anda tinggal masukkan batu kerikil (split) atau puing-puing batu atau pecahan batu bata (sisa pengerjaan) atau batu-batu kali dan diatasnya Anda tutup dengan lapisan Ijuk kira-kira 10 cm (ketebalan lapisan batu + ijuk kira-kira setengah dari kedalam sumur). Lapisan batu dan ijuk diperlukan karena jika sumur tanpa lapisan tersebut maka air akan langsung menimpa pori-pori tanah dan menutupnya, sehingga efektifitas sumur dalam menyerap air akan berkurang.

Hal lain yang perlu Anda perhatikan sebagai salah satu cara membuat Sumur Resapan adalah letak (posisi) dari Sumur Resapan minimal berjarak 1 meter dari pondasi bangunan dan minimal 5 meter dari septic tank. Selanjutnya perhatikan besaran dimensi dari sumur tersebut. Untuk besaran dimensi Sumur Resapan tergantung dari kondisi tanah dan curah hujan. Jika curah hujannya tinggi, maka sumur resapannya dibuat lebih lebar dan dalam sehingga dapat menampung lebih banyak air. Begitu juga jika kondisi tanahnya tinggi kadar lempungnya/liatnya, karena tanah lempung/liat lebih lambat menyerap air. Sebaliknya jika tanahnya lebih berpasir, maka tidak masalah sumurnya lebih dangkal (dimensinya lebih kecil). Sebagai acuan, untuk rumah-rumah dengan type 36, maka yang dibutuhkan hanya 1 (satu) unit Sumur Resapan berdiameter 100 cm. Sedangkan rumah dengan type 70 dimana atapnya lebih besar dan mencurahkan air lebih banyak, maka dibutuhkan 2 (dua) unit sumur.

Terakhir, agar air hujan yang jatuh dapat Anda manfaatkan dengan lebih optimal sehingga kualitas dan kuantitas air tanah dapat terjaga, maka yang perlu Anda perhatikan adalah dengan mengalirkan air hujan dari atap melalui talang vertikal, selanjutnya masuk ke bak kontrol berpenyaring kasa nyamuk dan terakhir masuk ke sumur resapan. Atau bisa juga dari saluran air hujan langsung ke sumur resapan tanpa fasilitas bak kontrol. Pengaliran air hujan ke sumur dapat menggunakan pipa PVC 110 mm (3 inch) dan dibuatkan juga pipa keluaran dari sumur ke saluran umum (drainase/got) untuk melepas air bila sumur penuh terisi air.


Anda tertarik ingin buat Lubang Biopori atau Sumur Resapan ?....Klik Disini


SAVE THE WATER...KEMBALIKAN DIA KE DALAM TANAH

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Artikel Seputar Biopori dan Sumur Resapan